Jumat, 18 Agustus 2017
Jadwal perawatan Motor Listrik
Berbagai kegiatan perawatan motor listrik tersebut diatas, harus dilakukan secara rutin dan berkala.
Lalu bagaimana membuat jadwal periode perawatan motor listrik tersebut?
Penjelasan berikut ini, dapat menjadi panduan anda untuk membuat jadwal perawatan motor listrik.
Perawatan Motor listrik
jadwal perawatan motor listrik
Membuat Jadwal Perawatan Motor Listrik
Suhu
Pemeriksaan suhu yang dilakukan mencakup pengukuran suhu pada bearing-bearing dan Stator motor listrik secara keseluruhan.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan Temperatur Gun, Temperatur Infrared atau termometer sejenis lainnya dengan prinsip Termometer Non Contact.
Pemeriksaan harus dilakukan pada saat motor listrik tersebut dalam keadaan beroperasi (Running).
Suhu normal motor listrik adalah dibawah 75⁰C.
Lakukan pemeriksaan suhu setiap 1 minggu sekali.
Getaran
Getaran atau Vibrasi yang tinggi adalah salah satu pemicu kerusakan pada motor listrik.
Pemeriksaan getaran dilakukan pada saat motor listrik sudah beroperasi (Running).
Pemeriksaan getaran dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur getaran atau Vibration Pen.
Nilai Getaran atau Vibrasi semakin kecil akan semakin bagus, nilai maksimal getaran yang masih bisa ditoleransi adalah < 5 mm/s.
Pemeriksaan Getaran ini dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Suara atau kebisingan
Pemeriksaan suara atau kebisingan dilakukan pada saat motor listrik beroperasi.
Pemeriksaan suara atau kebisingan dapat dilakukan secara manual, dengan mendengarkan bunyi-bunyi yang tidak normal.
Pemeriksaan yang lebih akurat juga dapat dilakukan dengan menggunakan stetoskop, untuk mengetahui kondisi bearing motor tersebut.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Tahanan Isolasi
Pemeriksaan tahanan isolasi motor listrik, terbagi menjadi dua, yakni:
Tahanan isolasi Kabel power ke motor listrik
Tahanan isolasi gulungan (Winding)
Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur nilai tahanan isolasi untuk mengetahui kualitas isolasi dan kebocoran arus.
Pemeriksaan ini dilakukan pada saat motor listrik tidak dioperasikan, dan pastikan sumber listrik sudah terputus.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Insulation tester atau Megger (Mega ohm Meter).
Nilai tahanan isolasi sebaiknya diatas 5 Megaohm.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Terminasi
Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa kekencangan baut-baut terminal kabel, baik di terminal motor listrik dan terminal kabel pada panel kontrol motor (MCC).
Pastikan kondisi baut-baut pengikat kabel dalam keadaan kencang, dan terpasang dengan baik.
Pastikan tidak ada scon cable dan baut yang kendur, kotor, berjamur.
Pemeriksaan ini dilakukan pada saat motor listrik tidak beroperasi, dan sumber listrik terputus.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Panel motor listrik
Pemeriksaan panel motor listrik atau biasa disebut dengan MCC (Motor Control Centre), dilakukan pada saat motor listrik tidak beroperasi dan sumber listrik terputus dengan memutus sumber listrik dari MCCB utama motor listrik tersebut.
Periksa kondisi setiap sambungan terminasi, baut-baut pengikat kabel, MCCB, Magnetic contactor, pengaman arus lebih seperti Thermal overload relay, dan berbagai instrumen yang terdapat pada panel motor listrik tersebut.
Pastikan setiap sambungan, baut pengikat terpasang dengan baik, tidak ada baut-baut yang berkarat, berjamur, longgar dan keadaan tidak normal lainnya.
Pastikan juga kondisi MCC dalam keadaan bersih baik bagian luar dan dalam.
Pemeriksaan MCC ini dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali.
Ampere
Pemeriksaan ampere atau arus motor listrik saat beroperasi.
Pemeriksaan dilakukan dengan membaca hasil pengukuran pada ampere meter panel, dan dibandingkan juga dengan hasil pengukuran dengan Clamp meter (Tang Ampere).
Pastikan hasil pengukuran akurat dan sesuai.
Pastikan besar ampere yang ditanggung motor listrik tidak melebihi 80% dari arus nominal motor tersebut.
Lakukan verifikasi alat ukur, dan besar arus motor listrik setiap 1 minggu sekali.
Pelumasan bearing
Pelumasan bearing motor listrik harus dilakukan secara terjadwal dan berkala.
Jumlah pelumasan disesuaikan dengan besar bearing motor listrik.
Periode pelumasan dilakukan sesuai dengan spesifikasi bearing dan motor listrik tersebut.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada artikel mengenai Jadwal pelumasan bearing motor listrik
Oli
Untuk motor listrik yang terpasang dengan suatu Gearbox (Gearmotor) tentunya menggunakan Oli sebagai pelumas gearmotor.
Periksa ketinggian level oli, normalnya adalah level oli pada posisi tengah, dapat dilihat pada sight glass, atau penunjuk level oli lainnya.
Periksa kondisi gearmotor, pastikan tidak ada kebocoran oli.
Lakukan penggantian oli secara berkala, dapat dilakukan dengan periode setiap 5000 jam operasi.
Pemeriksaan dan penggantian oli dilakukan dalam keadaan gearmotor tidak beroperasi.
Pemeriksaan kondisi Oli dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Pendingin
Setiap motor listrik biasanya dilengkapi dengan pendingin.
Biasanya terdapat sebuah kipas yang berputar dibagian motor listrik yang berfungsi sebagai pendingin.
Periksa kondisi kipas dalam keadaan baik dan utuh, tidak ada kerusakan atau kisi-kisi kipas yang patah.
Periksa juga kondisi lubang-lubang pada penutup kipas jangan tersumbat, agar angin dapat berhembus dengan maksimal saat motor listrik tersebut dioperasikan.
Pemeriksaan kondisi kipas dan penutup dilakukan saat motor listrik tidak beroperasi.
Untuk memastikan apakah hembusan angin dari kipas berfungsi dengan baik, dilakukan pemeriksaan saat motor listrik beroperasi (Running).
Pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Baut pengikat.
Periksa semua bagian pengikat motor listrik., kencangkan jika terdapat baut pengikat yang longgar.
Pemeriksaan ini dilakukan saat motor listrik tidak beroperasi.
Pastikan baut-baut pengikat dilengkapi dengan washer dan spring, untuk menjaga baut pengikat tidak mudah longgar.
Pemeriksaan ini dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Alignment
Pemeriksaan Alignment ini dilakukan untuk memastikan kondisi Coupling atau shaft motor listrik dengan Coupling atau shaft pada mesin yang diputarnya, apakah kondisinya sejajar (alignmnet) atau tidak sejajar.
Pemeriksaan ini dilakukan pada saat motor listrik tidak beroperasi.
Pemeriksaan dilakukan 6 bulan sekali.
Kebersihan
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan kondisi motor listrik secara keseluruhan dalam keadaan bersih.
Kondisi motor listrik yang kotor dapat menyebabkan peningkatan suhu dan sistem pendingin tidak berfungsi maksimal.
Untuk pemeriksaan kebersihan bagian luar motor listrik, dapat dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Sedangkan untuk pembersihan bagian dalam gulungan, dapat dilakukan setiap 1 tahun sekali.
Demikianlah sedikit panduan dalam membuat jadwal perawatan motor listrik.
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar