Jumat, 18 Agustus 2017
Menghitung besar tahanan Resistor dengan membaca Kode Warna
Dalam ilmu kelistrikan kita mengenal istilah Resistan atau Hambatan.
Resistan atau hambatan biasa di simbolkan dengan huruf R (Resistance).
Satuan untuk nilai resistan adalah Ohm (Ω).
Satuan Ohm ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm (Lahir 16 maret 1789, dan wafat 06 Juli 1854).
Georg Simon Ohm terkenal dengan teorinya yang dikenal dengan sebutan Hukum Ohm (Ohm Laws).
Hukum Ohm, rangkaian seri dan paralel resistan
Hukum Ohm:
Besarnya Arus Listrik (I) yang mengalir melalui suatu penghantar berbanding lurus dengan nilai Tegangan (V) dan berbanding terbalik dengan nilai Resistan (R).
Setiap alat listrik memiliki nilai resistan dengan besaran yang berbeda-beda, bahkan kabel yang kita gunakan sebagai penghantar listrik juga memiliki nilai Resistan meski nilainya sangat kecil.
Tegangan yang mengalir melewati suatu rangkaian tertutup dan memiliki resistan akan menghasilkan Arus listrik.
Dalam ilmu elektronika, kita juga dapat menjumpai suatu komponen yang khusus dibuat untuk tujuan memberikan Resistan pada suatu rangkaian dengan nilai tahanan yang sudah ditentukan.
Komponen tersebut disebut dengan Resistor.
Resistor
Resistor adalah suatu komponen yang memiliki fungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Resistor dibuat dengan berbagai ukuran Ohm, ada resistor yang memiliki nilai 100 ohm, 500 ohm, 1000 ohm (1Kohm) dan berbagai nilai lainnya.
Jika kita membutuhkan Resistansi dengan nilai 500 ohm, maka kita dapat menggunakan Resistor 500ohm.
Bagaimana cara mengetahui nilai Resistan dari suatu Resistor?
Untuk mengetahui berapa ohm nilai resistansi suatu komponen Resistor, sebenarnya kita dapat mengukurnya dengan cara menggunakan alat ukur Ohm meter atau Multi tester.
Namun, untuk memudahkan kita dalam mengetahui nilai resistansi dari sebuah Resistor, maka pada sebuah resistor biasanya terdapat kode-kode warna yang menyatakan ukuran ohm dari resistor tersebut.
Kode warna pada resistor ada yang memiliki kode warna sebanyak 4 gelang, 5 gelang, dan 6 gelang.
Masing-masing gelang pada resistor memiliki arti yang berbeda-beda, dan masing-masing warna pada gelang tersebut memiliki nilai tertentu yang dapat kita gunakan untuk menghitung nilai resistansi dari Resistor tersebut.
Petunjuk warna pada Resistor yang memiliki 4 gelang
Gelang pertama menunjukkan nilai resistansi digit pertama.
Gelang kedua menunjukkan nilai resistansi digit kedua.
Gelang ketiga menunjukkan jumlah angka Nol setelah angka digit kedua (10 pangkat...).
Gelang keempat menunjukkan toleransi dari nilai total resistansi
Contoh:
Sebuah resistor yang memiliki kode warna sebanyak 4 gelang, pada gelang pertama berwarna Hijau, gelang kedua berwarna Hijau, gelang ketiga berwarna Hitam, gelang keempat berwarna perak.
Maka nilai resistannya adalah:
Gelang pertama, warna hijau memiliki nilai 5
Gelang kedua, warna hijau memiliki nilai 5
Gelang ketiga, warna hitam memiliki nilai 0, berarti 10 pangkat 0 = 1.
Gelang keempat, warna perak toleransi ±10%
55 x 1 = 55 Ω dengan toleransi ±10%
Petunjuk warna pada Resistor yang memiliki 5 gelang
Gelang pertama menunjukkan nilai resistansi digit pertama
Gelang kedua menunjukkan nilai resistansi digit kedua
Gelang ketiga menunjukkan nilai resistansi digit ketiga
Gelang keempat menunjukkan jumlah angka Nol setelah angka digit ketiga (10 pangkat...)
Gelang kelima menunjukkan toleransi dari nilai total resistansi
Contoh:
Sebuah resistor yang memiliki kode warna sebanyak 5 gelang, pada gelang pertama berwarna Hijau, gelang kedua berwarna Hijau, gelang ketiga berwarna Hitam, gelang keempat berwarna Hitam, gelang kelima berwarna emas.
Maka nilai resistannya adalah:
Gelang pertama, warna hijau memiliki nilai 5
Gelang kedua, warna hijau memiliki nilai 5
Gelang ketiga, warna hitam memiliki nilai 0.
Gelang keempat, warna hitam memiliki nilai 0, berarti 10 pangkat 0 = 1.
Gelang kelima, warna emas toleransi ±5%
550 x 1 = 550 Ω dengan toleransi ±5%
Petunjuk warna pada Resistor yang memiliki 6 gelang
Gelang pertama menunjukkan nilai resistansi digit pertama
Gelang kedua menunjukkan nilai resistansi digit kedua
Gelang ketiga menunjukkan nilai resistansi digit ketiga
Gelang keempat menunjukkan jumlah angka Nol setelah angka digit ketiga (10 pangkat...)
Gelang kelima menunjukkan toleransi dari nilai total resistansi
Gelang keenam menunjukkan nilai koefisien suhu
Contoh:
Sebuah resistor yang memiliki kode warna sebanyak 6 gelang, pada gelang pertama berwarna Hijau, gelang kedua berwarna Hijau, gelang ketiga berwarna Hitam, gelang keempat berwarna Hitam, gelang kelima berwarna emas, gelang keenam berwarna coklat
Maka nilai resistannya adalah:
Gelang pertama, warna hijau memiliki nilai 5
Gelang kedua, warna hijau memiliki nilai 5
Gelang ketiga, warna hitam memiliki nilai 0.
Gelang keempat, warna hitam memiliki nilai 0, berarti 10 pangkat 0 = 1.
Gelang kelima, warna emas toleransi ±5%
Gelang keenam, warna coklat koefisien suhu 100 ppm.
550 x 1 = 550 Ω dengan toleransi ±5%, dan koefisien suhu 100 ppm.
Demikianlah penjelasan mengenai cara membaca kode warna pada resistor untuk menghitung besar resistan sebuah resistor.
Anda dapat menentukan besar nilai resistor dengan berbagai kode warna lainnya dengan menggunakan tabel angka untuk kode warna resistor.
Semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar